Disini saya akan bercerita sedikit tentang kereta penolong atau biasa disebut NR. Kebetulan pict yang diatas adalah gambaran dari rangkaian NR milik Dipo Induk Jatinegara, dimana pada tahun 2006 rangkaian ini pada bodinya (eksterior) yang mirip dengan motif warna kereta eksekutif yang berwarna putih abu-abu dan bergaris biru muda dan biru tua ditengahnya atau disebut dengan era perumka.
Kereta ini biasa beroperasi untuk membantu memecahkan masalah jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, entah itu anjlok, gerbong yang mengalami patah as roda, hingga PLH.
Semua orang, baik masyarakat atau
pegawai PT. KAI pun tak mau kalau rangkaian ini keluar Dipo dan berharap
rangkaian ini cukup beristirahat saja di dalam Dipo. Tapi, apalah jadinya bila
di suatu tempat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan? Mau tidak mau ya dia
harus keluar. Jadi tak kelak lagi apabila kereta ini harus siap siaga selama 24
jam setiap hari dalam kondisi dan situasi apapun. Baik untuk kereta nya maupun
untuk crew yang bertugas.
Bisa dibilang kereta ini adalah
kereta yang paling jarang berdinas. Walaupun ia jarang berdinas, disisi lain ia
harus selalu siap bertugas jika ada hal-hal yang tidak diinginkan baik itu pagi,
siang, sore atau malam hari.
Bekerja dengan waktu yang tak jelas, membuat kereta ini harus dilengkapi dengan berbagai macam amunisi. Tak hanya peralatan (tool kit) saja yang ada di dalamnya. Tapi alat-alat memasak seperti kompor gas, panci, wajan, teko, piring, sendok, garpu, dll juga ada di dalam kereta ini sebagaimana layaknya dapur di rumah. Selain dapur, bahkan matras dan tempat tidur lipat pun tersedia untuk para crew-crew yang bersitirahat.
Kembali ke sejarah :D
Sejak tahun 2010, kereta ini
mengalami perubahan yang sangat pesat baik di eksterior maupun interior. Untuk
eksterior yang awalnya bermotif kelas eksekutif, kini diganti dengan motif
background kuning dan bergaris orange putih di tengahnya. Interiornya pun
mengalami perubahan seperti terdapat ruang tempat tidur bertingkat, AC, toilet,
serta fasilitas yang lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar